Instalasi Linux Debian 9
Kembali lagi di Blog saya Adityaindraalifperdana disini saya akan membahas tentang Instalasi Linux Debian 9. Okeh langsung saja saya mulai.
Gambar 01 : Tampilan awal
Untuk Langkah yang pertama adalah Nyalakan VirtualBox. Lalu buat VM Debian dan klik start atau mulai, maka akan muncul tampilan seperti gambar diatas. Terdapat 5 pilihan yang tertera pada gambar, karena ini installasi mode text, maka saya pilih opsi yang ke 2 yaitu "Install". Tekan tombol arah yang ada pada keyboard Lalu tekan "Enter".
Gambar 03: Select a language
Lalu akan muncul pertanyaan "Yakin memilih Bahasa Indonesia?", Pilih "Ya" untuk melanjutkan dengan Bahasa yang telah dipilih tadi.
Gambar 04: Pilih lokasi
Pilih lokasi "Indonesia"
Gambar 05: Keyboard layout
Pada opsi ini, Biarkan default yaitu "Inggris Amerika" yang digunakan sebagai bahasa keyboard. Lalu tekan "Enter"
Gambar 06: Mengatur jaringan
Nah, pada konfigurasi jaringan ini saya memilih untuk tidak mengatur jaringan. NAT saya disable, jadi tidak akan dapat IP dari DHCP server. Pilih yang paling bawah, lalu tekan "Enter".
Gambar 08: Kata sandi untuk akun root
Mulai pada Debian 9 (Stretch) ini, akun super user root boleh tidak diberi kata sandi (password), sebagai gantinya sebuah akun pengguna akan dibuat dan diberi wewenang untuk menjadi root dengan perintah “sudo”. Namun kebetulan, saya memilih untuk memasukkan kata sandi di sini Tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 09: Kata sandi lagi
Masukkan kata sandi lagi.
Gambar 10: Nama pengguna
Ketikkan nama lengkap atau Nama panggilan anda. Tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 11: Nama akun
Nama akun biasanya otomatis akan menggunakan nama depan. Langsung tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 12: Kata sandi untuk akun pengguna
Ketikkan kata sandi untuk akun pengguna tersebut. Kata sandi ini bersifat wajib. Ini digunakan untuk masuk ke sistem.
Gambar 13: Zona waktu
Pilih zona waktu yang sesuai dengan tempat tinggal Anda. Lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 14: Partisi hard disk
Nah, ini nih. Inti dari catatan ini. Karena akan dilakukan instalasi dengan pemartisian manual. Pilih Manual, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 15: Partisi hard disk
Pada gambar 15 tersebut, terlihat partisi hardisknya masih kosong.
Jika pada hardisk Anda ada banyak partisi, pastikan data pada partisi hardisk tersebut sudah DIBACKUP alias DICADANGKAN, hapus semua partisi yang ada. Cara menghapusnya? Arahkan pilihan pada hardisk yang partisinya akan dihapus, tekan "Enter", lalu pilih yes untuk menghapusnya.
Jika Anda tidak cukup yakin, silakan pilih tombol ‹kembali› dan batalkan instalasi.
Setelah partisinya sudah kosong seperti gambar 21 tersebut, lanjutkan ke proses selanjutnya. Pilih pada RUANG KOSONG, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 16: Buat partisi baru
Pilih Buat partisi baru, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 17: ukuran partisi
Nah lagi, karena yang diminta 60% untuk /, maka buat dulu partisinya.
Gambar 18: Jenis partisi
Pilih Primer, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 19: lokasi partisi
Pilih Awal, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 20: partisi /
Jika berhasil akan tampil seperti Gambar 26 tersebut. Pastikan titik kait adalah /, sistem berkas yang saat ini saya gunakan adalah sistem berkas berjurnal Ext4. Pilih Selesai menyusun partisi, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 21: buat partisi baru
Selanjutnya, arahkan ke RUANG KOSONG, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan membuat partisi lagi.
Gambar 22: buat partisi baru
Pilih Buat partisi baru, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 23: ukuran partisi
Nah lagi, karena yang diminta sisa untuk /home, maka buat dulu partisinya.
Gambar 24: Logikal
Pilih jenis partisi Logikal, tekan "Enter" untuk melanjutkan lagi.
Gambar 25: partisi /home
Setelah tampak seperti gambar 41 di atas, Titik kait kali ini mengarah ke /home. Pilih Selesai menyusun partisi, "Enter" di keyboard untuk melanjutkan.
Gambar 26: Selesai mempartisi
Pada langkah ini, ditampilkan hasil pembuatan partisi yang tadi dibuat. Seperti pada gambar tersebut, terdapat sistem berkas, ukuran, titik kait, dll.
Gambar 27: Konfirmasi pemartisian
Sampai pada tahap ini, sebelum ‹Ya› dipilih, hardisk Anda masih tetap utuh. Belum diapa-apakan. Jadi, jika Anda membatalkan proses instalasi pada tahap ini, hardisk Anda masih utuh.
Pada pertanyaan Tulis perubahan yang terjadi pada hard disk?, pilih ‹Ya›, tekan "Enter" untuk mengonfirmasi perubahan. Tunggu beberapa saat, hardisk Anda sedang diformat, dibuat beberapa partisi seperti yang diminta.
Gambar 28: Repository dari DVD
Saat muncul tampilan seperti pada gambar 44 di atas, pilih ‹Tidak›.
Seperti diketahui, Debian dibagi menjadi beberapa DVD, DVD 1 berupa installer dan berisi sebagian paket, DVD 2 & 3 berisi paket saja. Paket dalam hal ini dapat disebut sebagai repositori. Repositori merupakan gudang paket aplikasi. Saat menginstall aplikasi di Debian melalui paket manajemen, paket aplikasi tersebut diambil dari repositori.
Memilih ‹Ya› akan mengharuskan Anda untuk memasukkan DVD 2 & 3, tentu akan memperpanjang proses instalasi.
Gambar 29: gunakan mirror?
Pilih ‹Tidak› juga, tekan "Enter" untuk mengonfirmasi.
Repository, baik daring atau melalui DVD dapat diatur setelah proses instalasi.
Gambar 30: popularity contest
Seperti tertulis pada gambar tersebut, hasil survey tersebut akan digunakan untuk menentukan paket-paket mana saja yang sebaiknya dimasukkan dalam CD Debian pertama. Pilih ‹Ya›, jika Anda berniat berpartisipasi, pilih ‹Tidak› jika Anda tidak berpartisipasi. Tekan "Enter" untuk mengonfirmasi.
Gambar 31: Pilihan paket
Karena akan menginstall Debian sebagai server, hanya beberapa paket yang akan diinstall. Gunakan tombol "Space" (spasi) di keyboard untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan pilihan paket yang akan diinstall.
Gambar 32: Perkakas sistem standar
Hanya pilih Perkakas sistem standar saja pada praktek ini. Tekan "Enter" untuk melanjutkan. Tunggu beberapa waktu hingga proses instalasi selesai, hingga muncul tampilan berikutnya.
Gambar 33: Pasang boot loader
Nah, cukup jelas penjelasan pada gambar tersebut, bukan? Pilih ‹Ya›, lalu tekan "Enter".
Gambar 34:Pilih hard disk
Pilih perangkat (hard disk) untuk diinstall boot loader. Dalam hal ini hard disk satu-satunya adalah /dev/sda. Jika ada hard disk lain, pastikan pilih yang benar, yaitu hard disk yang dikaitkan dengan / tadi. Pilih /dev/sda dalam hal ini, lalu tekan "Enter".
Gambar 35: Instalasi selesai
Sampai tahap ini instalasi telah selesai. Pilih ‹Lanjutkan› untuk mengakhiri instalasi dan komputer akan direstart. Untuk selanjutnya akan masuk ke sistem yang baru diinstall.
Pastikan CD/DVD media instalasi dikeluarkan. Sehingga saat komputer kembali dinyalakan tidak masuk lagi ke proses instalasi.
Gambar 36: GRUB boot loader
Tampilan GRUB Boot loader saat masuk ke sistem Debian yang baru diinstall.
Gambar 37: tampilan login
Ini adalah tampilan login, ibarat pintu masuk ke rumah yang baru dibuat. Masukkan nama pengguna dan kata sandi untuk masuk ke sistem.
CATATAN! Kata sandi (password) di Linux tidak akan terlihat, jadi ketikkan saja kata sandi-nya, lalu tekan "Enter"
Gambar 38: berhasil login
Login menggunakan username dan password yang sudah anda buat
Gambar 39: user root
Masukkan ROOT beserta password yang anda buat.
Gambar 40: Cek partisi
Ketik fdisk -1 lalu ENTER
Gambar 41: Close
Klik file pada pojok kiri atas lalu pilih close
Gambar 42: Close virtual machine
Pilih save the machine state lalu pilih ok
Jika ingin lebih jelasnya Klik Link YouTube ini
Gambar 01 : Tampilan awal
Untuk Langkah yang pertama adalah Nyalakan VirtualBox. Lalu buat VM Debian dan klik start atau mulai, maka akan muncul tampilan seperti gambar diatas. Terdapat 5 pilihan yang tertera pada gambar, karena ini installasi mode text, maka saya pilih opsi yang ke 2 yaitu "Install". Tekan tombol arah yang ada pada keyboard Lalu tekan "Enter".
Gambar 02 : Pilih Bahasa
Pilih "Bahasa Indonesia" sebagai Bahasa yang akan digunakan pada saat proses instalasi berlangsung.
Lalu akan muncul pertanyaan "Yakin memilih Bahasa Indonesia?", Pilih "Ya" untuk melanjutkan dengan Bahasa yang telah dipilih tadi.
Gambar 04: Pilih lokasi
Pilih lokasi "Indonesia"
Gambar 05: Keyboard layout
Pada opsi ini, Biarkan default yaitu "Inggris Amerika" yang digunakan sebagai bahasa keyboard. Lalu tekan "Enter"
Gambar 06: Mengatur jaringan
Nah, pada konfigurasi jaringan ini saya memilih untuk tidak mengatur jaringan. NAT saya disable, jadi tidak akan dapat IP dari DHCP server. Pilih yang paling bawah, lalu tekan "Enter".
Gambar 07: Mengatur Nama Host
Atur nama host, nama host adalah nama komputer. Ini bebas, sesuka hati Anda. Dalam hal ini saya menggunakan Tkj5 sebagai hostname-nya. Tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Mulai pada Debian 9 (Stretch) ini, akun super user root boleh tidak diberi kata sandi (password), sebagai gantinya sebuah akun pengguna akan dibuat dan diberi wewenang untuk menjadi root dengan perintah “sudo”. Namun kebetulan, saya memilih untuk memasukkan kata sandi di sini Tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 09: Kata sandi lagi
Masukkan kata sandi lagi.
Gambar 10: Nama pengguna
Ketikkan nama lengkap atau Nama panggilan anda. Tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 11: Nama akun
Nama akun biasanya otomatis akan menggunakan nama depan. Langsung tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 12: Kata sandi untuk akun pengguna
Ketikkan kata sandi untuk akun pengguna tersebut. Kata sandi ini bersifat wajib. Ini digunakan untuk masuk ke sistem.
Gambar 13: Zona waktu
Pilih zona waktu yang sesuai dengan tempat tinggal Anda. Lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 14: Partisi hard disk
Nah, ini nih. Inti dari catatan ini. Karena akan dilakukan instalasi dengan pemartisian manual. Pilih Manual, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 15: Partisi hard disk
Pada gambar 15 tersebut, terlihat partisi hardisknya masih kosong.
Jika pada hardisk Anda ada banyak partisi, pastikan data pada partisi hardisk tersebut sudah DIBACKUP alias DICADANGKAN, hapus semua partisi yang ada. Cara menghapusnya? Arahkan pilihan pada hardisk yang partisinya akan dihapus, tekan "Enter", lalu pilih yes untuk menghapusnya.
Jika Anda tidak cukup yakin, silakan pilih tombol ‹kembali› dan batalkan instalasi.
Setelah partisinya sudah kosong seperti gambar 21 tersebut, lanjutkan ke proses selanjutnya. Pilih pada RUANG KOSONG, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 16: Buat partisi baru
Pilih Buat partisi baru, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 17: ukuran partisi
Nah lagi, karena yang diminta 60% untuk /, maka buat dulu partisinya.
Gambar 18: Jenis partisi
Pilih Primer, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 19: lokasi partisi
Pilih Awal, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 20: partisi /
Jika berhasil akan tampil seperti Gambar 26 tersebut. Pastikan titik kait adalah /, sistem berkas yang saat ini saya gunakan adalah sistem berkas berjurnal Ext4. Pilih Selesai menyusun partisi, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 21: buat partisi baru
Selanjutnya, arahkan ke RUANG KOSONG, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan membuat partisi lagi.
Gambar 22: buat partisi baru
Pilih Buat partisi baru, lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan.
Gambar 23: ukuran partisi
Nah lagi, karena yang diminta sisa untuk /home, maka buat dulu partisinya.
Gambar 24: Logikal
Pilih jenis partisi Logikal, tekan "Enter" untuk melanjutkan lagi.
Gambar 25: partisi /home
Setelah tampak seperti gambar 41 di atas, Titik kait kali ini mengarah ke /home. Pilih Selesai menyusun partisi, "Enter" di keyboard untuk melanjutkan.
Gambar 26: Selesai mempartisi
Pada langkah ini, ditampilkan hasil pembuatan partisi yang tadi dibuat. Seperti pada gambar tersebut, terdapat sistem berkas, ukuran, titik kait, dll.
Gambar 27: Konfirmasi pemartisian
Sampai pada tahap ini, sebelum ‹Ya› dipilih, hardisk Anda masih tetap utuh. Belum diapa-apakan. Jadi, jika Anda membatalkan proses instalasi pada tahap ini, hardisk Anda masih utuh.
Pada pertanyaan Tulis perubahan yang terjadi pada hard disk?, pilih ‹Ya›, tekan "Enter" untuk mengonfirmasi perubahan. Tunggu beberapa saat, hardisk Anda sedang diformat, dibuat beberapa partisi seperti yang diminta.
Gambar 28: Repository dari DVD
Saat muncul tampilan seperti pada gambar 44 di atas, pilih ‹Tidak›.
Seperti diketahui, Debian dibagi menjadi beberapa DVD, DVD 1 berupa installer dan berisi sebagian paket, DVD 2 & 3 berisi paket saja. Paket dalam hal ini dapat disebut sebagai repositori. Repositori merupakan gudang paket aplikasi. Saat menginstall aplikasi di Debian melalui paket manajemen, paket aplikasi tersebut diambil dari repositori.
Memilih ‹Ya› akan mengharuskan Anda untuk memasukkan DVD 2 & 3, tentu akan memperpanjang proses instalasi.
Gambar 29: gunakan mirror?
Pilih ‹Tidak› juga, tekan "Enter" untuk mengonfirmasi.
Repository, baik daring atau melalui DVD dapat diatur setelah proses instalasi.
Gambar 30: popularity contest
Seperti tertulis pada gambar tersebut, hasil survey tersebut akan digunakan untuk menentukan paket-paket mana saja yang sebaiknya dimasukkan dalam CD Debian pertama. Pilih ‹Ya›, jika Anda berniat berpartisipasi, pilih ‹Tidak› jika Anda tidak berpartisipasi. Tekan "Enter" untuk mengonfirmasi.
Gambar 31: Pilihan paket
Karena akan menginstall Debian sebagai server, hanya beberapa paket yang akan diinstall. Gunakan tombol "Space" (spasi) di keyboard untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan pilihan paket yang akan diinstall.
Gambar 32: Perkakas sistem standar
Hanya pilih Perkakas sistem standar saja pada praktek ini. Tekan "Enter" untuk melanjutkan. Tunggu beberapa waktu hingga proses instalasi selesai, hingga muncul tampilan berikutnya.
Gambar 33: Pasang boot loader
Nah, cukup jelas penjelasan pada gambar tersebut, bukan? Pilih ‹Ya›, lalu tekan "Enter".
Gambar 34:Pilih hard disk
Pilih perangkat (hard disk) untuk diinstall boot loader. Dalam hal ini hard disk satu-satunya adalah /dev/sda. Jika ada hard disk lain, pastikan pilih yang benar, yaitu hard disk yang dikaitkan dengan / tadi. Pilih /dev/sda dalam hal ini, lalu tekan "Enter".
Gambar 35: Instalasi selesai
Sampai tahap ini instalasi telah selesai. Pilih ‹Lanjutkan› untuk mengakhiri instalasi dan komputer akan direstart. Untuk selanjutnya akan masuk ke sistem yang baru diinstall.
Pastikan CD/DVD media instalasi dikeluarkan. Sehingga saat komputer kembali dinyalakan tidak masuk lagi ke proses instalasi.
Gambar 36: GRUB boot loader
Tampilan GRUB Boot loader saat masuk ke sistem Debian yang baru diinstall.
Gambar 37: tampilan login
Ini adalah tampilan login, ibarat pintu masuk ke rumah yang baru dibuat. Masukkan nama pengguna dan kata sandi untuk masuk ke sistem.
CATATAN! Kata sandi (password) di Linux tidak akan terlihat, jadi ketikkan saja kata sandi-nya, lalu tekan "Enter"
Gambar 38: berhasil login
Login menggunakan username dan password yang sudah anda buat
Gambar 39: user root
Masukkan ROOT beserta password yang anda buat.
Gambar 40: Cek partisi
Ketik fdisk -1 lalu ENTER
Gambar 41: Close
Klik file pada pojok kiri atas lalu pilih close
Gambar 42: Close virtual machine
Pilih save the machine state lalu pilih ok
Jika ingin lebih jelasnya Klik Link YouTube ini
https://youtu.be/5rKUs7ObhPs
Komentar
Posting Komentar